Selasa, 02 Juli 2013

One More Time

Entah untuk keberapa kalinya aku menuliskan tulisan berisi galauan di sini. Kakiku belum bisa untuk melangkah maju kurasa. Terasa berat, terpaku keras menghujam tanah bumi yang basah. Padahal waktu berlari cepat untuk mengejar suatu target, mungkin. Seringkali saat aku tak bisa terlelap dalam tidur, kupejamkan mata dan mulai menghitung detak jarum yang berbunyi dinamis di telinga. 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya hingga mata memberat lalu mengalihkanku ke dunia yang lain yang tak dapat terdefinisikan dengan rumus ataupun sejenisnya. Dunia semu yang bisa jadi sesuatu yang berwarna atau malah kelam. Namun, disitu kita bisa mengatur dunia kita sendiri. Tidak seperti dunia nyata yang mana kitalah yang diatur, sebagai pion dan tanah yang diinjak sebagai papan caturnya. Dari kedua belah pihak, keduanya sama-sama ingin merebutkan sesuatu. Ya. Sebuah kejayaan.